Se Kalimat "Coretan Tinta Merah" Akan Mengukir Seribu Makna Dalam Segala Fenomena Kehidupan.

Tampilkan postingan dengan label bomatomdannuklir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bomatomdannuklir. Tampilkan semua postingan

Jumat, 04 Maret 2016

Korea Utara Uji Senjata Nuklir, Picu Gempa Bermagnitudo 5,1

B JOSIE SUSILO HADIYANTO

SEOUL, RABU — Otoritas Korea Utara, Rabu (6/1) mengonfirmasi telah melakukan uji coba senjata nuklir keempat. Dalam pernyataan itu, mereka juga menegaskan akan terus memperkuat program nuklir mereka dengan alasan untuk melindungi diri dari kebijakan bermusuhan Amerika Serikat. Pernyataan itu menurut kantor berita Korea Utara diungkapkan setelah negara itu melakukan uji coba nuklir keempat.

REUTERS/KIM HONG-JISeorang asisten penjualan menonton tayangan televisi yang menyiarkan berita tentang tes nuklir Korea Utara, di Seoul, Korea Selatan, Rabu (6/1).
Dalam pernyataan itu, otoritas Korea Utara menjanjikan akan menjadi negara nuklir yang bertanggung jawab dan bersumpah untuk tidak menggunakan senjata nuklir mereka kecuali jika kedaulatan mereka dilanggar. Mereka pun bersumpah tidak akan mentransfer kemampuan nuklir mereka kepada pihak lain.
Uji senjata nuklir hidrogen mini itu digelar pada Rabu pagi. Guncangan akibat ledakan uji coba nuklir itu terdeteksi sebagai gempa bumi bermagnitudo 5,1. Pyongyang mengatakan, uji coba itu berhasil dilaksanakan pada Rabu pukul 10.00 waktu Pyongyang. Disebut-sebut, ledakan yang dipicu oleh bom hidrogen menghasilkan reaksi berantai yang menghasilkan ledakan jauh lebih kuat daripada ledakan yang dihasilkan oleh bom uranium atau plutonium saja.
Bulan lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un telah menyarankan agar Pyongyang mengembangkan bom hidrogen meskipun klaim itu disambut dengan keraguan oleh para ahli internasional. Sebelumnya, Korea Utara memang mengisyaratkan bahwa mereka memiliki bom nuklir yang jauh lebih kuat. Namun, pernyataan Kim itu diyakini sebagai rujukan langsung yang memastikan bahwa Korea Utara memang memiliki bom hidrogen.

Awalnya disebut "gempa"
Awalnya, uji coba bom hidrogen itu diketahui dari kecurigaan para seismolog yang mendeteksi adanya gempa berkekuatan 5,1 skala Richter tak jauh dari situs uji coba nuklir Korea Utara. Situs Pusat Gempa Tiongkok menggambarkan aktivitas seismik itu sebagai "diduga ledakan", sementara Pemerintah Jepang mengatakan gempa bumi yang tercatat di Korea Utara mungkin disebabkan oleh uji coba nuklir. "Mengingat kasus terakhir, ada kemungkinan bahwa ini mungkin uji coba nuklir oleh Korea Utara," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga.
Ia menambahkan para pejabat senior dari lembaga pemerintah terkait berkumpul di kantor perdana menteri untuk berbagi dan menganalisis data. Jepang telah mengambil langkah-langkah dalam beberapa tahun terakhir untuk meng-upgrade kemampuan pengumpulan-intelijen, termasuk meluncurkan satelit untuk memantau Korea Utara yang telah melakukan uji coba nuklir dan secara rutin mengancam Jepang.
Di Seoul, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan telah mengkaji laporan tentang dugaan uji coba nuklir itu. Kantor Berita Yonhap mengatakan Menteri Luar Negeri Yun Byng-se telah mengadakan pertemuan darurat. Otoritas Korea Selatan menduga gempa itu sebagai buatan manusia.

REUTERS/ISSEI KATODirektur Badan Meteorologi Jepang Divisi Observasi Tsunami dan Gempa Bumi Yohei Hasegawa menunjuk grafik data pergerakan gelombang gempa di Jepang dalam jumpa pers di Badan Meteorologi Jepang di Tokyo, sebagai dampak dari "gempa" yang terjadi di sekitar Korea Utara, Rabu (6/1).
Pusat Survei Geologi AS mengatakan, pusat gempa terdeteksi pada pukul 10.00 waktu Pyongyang. Pusat ledakan terdeteksi di wilayah timur laut Korea Utara, sekitar 50 kilometer barat laut kota Kilju, tak jauh dari tempat uji coba nuklir Punggye-ri.
Sebelumnya, Korea Utara telah mengonfirmasi tiga uji coba senjata nuklir yang semuanya dilakukan di Punggye-ri. Uji coba pertama dilakukan pada 2006, lalu uji coba kedua dilakukan pada 2009, dan uji coba ketiga dilakukan pada 2013.

Makin ketat
Dipastikan uji coba terakhir pada Rabu pagi itu akan menyebabkan sanksi internasional yang makin ketat terhadap Pyongyang setelah sebelumnya mereka mendapat sanksi seusai melakukan uji coba rudal nuklir dan balistik.
Uji coba itu tampaknya akan menjadi tamparan bagi Tiongkok yang menjadi sekutu dekat Korea Utara. Pasalnya selama ini Beijing mendorong pembicaraan enam negara pemilik nuklir dunia untuk membahas program nuklir Korea Utara. Sejauh ini, Korea Utara diyakini memiliki cukup plutonium untuk membuat enam bom nuklir. Mereka memiliki sebuah reaktor, yaitu Yongbyon, yang diyakini mampu menghasilkan enam kilogram plutonium, cukup untuk membuat satu bom nuklir.
Reaktor itu kembali diaktifkan setelah uji coba nuklir pada 2013. Sebelumnya pada 2007, reaktor itu ditutup menyusul kesepakatan bantuan untuk perlucutan senjata.
(AFP/REUTERS)
Postingan Lama Beranda

Media Text

Media Text

Profil Text

Seiring dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Tegnologi (IPTEK), belahan dunia lain (terutama Negara-negara Maju) berlomba-lomba meraih Impian yang di dambakan pada setiap Negara. Belahan dunia lain masih terbelakng; hal ini melatarbelakangi dari berbagai faktor; salah satunya adalah terbatasnya layanan IPTEK terhadap masyarakat umum. Melihat segala fenomena dalam kehidupan bangsa dan negara, maka Blogspot "WAIKATO NEWS" hadir untuk mencoba mengemukakan Opini, gagasan, ide melalui tulisan dari berbagai aspek kehidupan.

 

Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Visitor

Flag Counter

Music Papua

Post Populer

 

Templates by Kidox Van Waikato | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger